Profil Negara-negara Anggota ASEAN
Filipina
adalah sebuah negara republik di Asia Tenggara, sebelah utara Indonesia
dan Malaysia. Filipina merupakan sebuah negara kepulauan. Negara ini
terdiri dari 7.107 pulau. Filipina seringkali dianggap sebagai
satu-satunya negara Asia Tenggara di mana pengaruh budaya Barat terasa
sangat kuat.
Filipina
adalah negara paling maju di Asia setelah Perang Dunia II, namun sejak
saat itu telah tertinggal di belakang negara-negara lain
akibat pertumbuhan ekonomi yang lemah, penyitaan kekayaan yang
dilakukan pemerintah, korupsi yang luas, dan pengaruh-pengaruh
neo-kolonial. Saat ini Filipina mengalami pertumbuhan ekonomi yang
moderat, yang banyak disumbangkan dari pengiriman uang oleh
pekerja-pekerja Filipina di luar negeri dan sektor teknologi informasi
yang sedang tumbuh pesat.
Masalah-masalah
besar negara ini termasuk gerakan separatis muslim di sebelah selatan
Mindanao, pemberontak-pemberontak dari Tentara Rakyat Baru (New People’s Army)
yang beraliran komunis di wilayah-wilayah pedesaan, kebijakan-kebijakan
pemerintah yang sering tidak konsisten, tingkat kejahatan yang makin
meningkat, dan kerusakan lingkungan seperti penebangan hutan dan polusi
laut. Filipina juga mengalami masalah banyaknya penduduk di
daerah-daerah perkotaan akibat kurangnya lapangan pekerjaan di wilayah
pedesaan dan tingkat kelahiran yang tinggi
Indonesia
Indonesia disingkat RI atau Indonesia
adalah negara di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan
berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik
dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13 466 pulau[5], oleh karena itu ia disebut juga sebagai Nusantara (“pulau luar”, di samping Jawa yang dianggap pusat).[6] Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006,[7]
Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan
negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, meskipun secara resmi
bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik,
dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden
yang dipilih langsung. Ibukota negara ialah Jakarta. Indonesia
berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di
Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga
lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan
Kepulauan Andaman dan Nikobar di India.
Sejarah
Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia
menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu
ketika Kerajaan Sriwijaya di Palembang menjalin hubungan agama dan
perdagangan dengan Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan Hindu dan
Buddha telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti para pedagang yang
membawa agama Islam, serta berbagai kekuatan Eropa yang saling bertempur
untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Maluku semasa era
penjelajahan samudra. Setelah berada di bawah penjajahan Belanda,
Indonesia yang saat itu bernama Hindia Belanda menyatakan kemerdekaannya
di akhir Perang Dunia II. Selanjutnya Indonesia mendapat berbagai
hambatan, ancaman dan tantangan dari bencana alam, korupsi, separatisme,
proses demokratisasi dan periode perubahan ekonomi yang pesat.
Dari Sabang
sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama
yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara politis
paling dominan. Semboyan nasional Indonesia, “Bhinneka tunggal ika”
(“Berbeda-beda tetapi tetap satu”), berarti keberagaman yang membentuk
negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas, Indonesia
memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati
terbesar kedua di dunia.
Malaysia
Malaysia adalah sebuah negara federasi[2] yang terdiri dari tiga belas negara bagian dan tiga wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan luas 329.847 km persegi.[6][7]
Ibukotanya adalah Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat
pemerintahan persekutuan. Jumlah penduduk negara ini melebihi 27 juta
jiwa.[7] Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan —
Malaysia Barat dan Malaysia Timur — oleh Kepulauan Natuna, wilayah
Indonesia di Laut Cina Selatan.[7] Malaysia berbatasan dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina.[7] Negara ini terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim tropika.[7] Kepala negara Malaysia adalah Yang di-Pertuan Agong[8] dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri.[9][10] Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster.[11]
Malaysia
sebagai negara persekutuan tidak pernah ada sampai tahun 1963.
Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada akhir
abad ke-18, dan paro barat Malaysia modern terdiri dari beberapa
kerajaan yang terpisah-pisah. Kumpulan wilayah jajahan itu dikenal
sebagai Malaya Britania hingga pembubarannya pada 1946, ketika kumpulan
itu disusun kembali sebagai Uni Malaya. Karena semakin meluasnya
tentangan, kumpulan itu lagi-lagi disusun kembali sebagai Federasi
Malaya pada tahun 1948 dan kemudian meraih kemerdekaan pada 31 Agustus
1957.[1][12]
Pada 16
September 1963 sesuai dengan Resolusi Majelis Umum PBB 1514 dalam proses
dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Borneo Utara atau yang sekarang
lebih dikenal sebagai Sabah berubah menjadi negara bagian dari federasi
bentukan baru yang bernama Malaysia termasuk dengan Federasi Malaya.[2][13]
dan pada 9 Agustus 1965 Singapura kemudian dikeluarkan dari Malaysia
dan menjadi negara merdeka yang bernama Republik Singapura.[14][15] saat tahun-tahun awal pembentukan federasi baru terdapat pula tentangan dari Filipina dan konflik militer dengan Indonesia[16]
Bangsa-bangsa
di Asia Tenggara mengalami ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan
yang cepat di penghujung abad ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada
dasawarsa 1980-an dan 1990-an, rata-rata 8% dari tahun 1991 hingga 1997,
telah mengubah Malaysia menjadi negara industri baru.[17][18]
Karena Malaysia adalah salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat
Malaka, perdagangan internasional berperan penting di dalam ekonominya.[19] Pada suatu ketika, Malaysia pernah menjadi penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di dunia.[20] Industri manufaktur memiliki pengaruh besar bagi ekonomi negara ini.[21] Malaysia juga dipandang sebagai salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman hayati terbesar di dunia.[22]
Suku Melayu
menjadi bagian terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula komunitas
Tionghoa-Malaysia dan India-Malaysia yang cukup besar.[23] Bahasa Melayu[24] dan Islam masing-masing menjadi bahasa dan agama resmi negara.[7][25]
Malaysia adalah anggota perintis ASEAN dan turut serta di berbagai organisasi internasional, seperti PBB.[26][27] Sebagai bekas jajahan Inggris, Malaysia juga menjadi anggota Negara-Negara Persemakmuran.[28] Malaysia juga menjadi anggota D-8.[29]
Singapura
Singapura (ejaan Inggris: [ˈsɪŋəpɔr]), nama resminya Republik Singapura, adalah sebuah negara pulau di lepas ujung selatan
Semenanjung Malaya, 137 kilometer (85 mil) di utara khatulistiwa di
Asia Tenggara. Negara ini terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor di
utara, dan dari Kepulauan Riau, Indonesia oleh Selat Singapura di
selatan. Singapura adalah pusat keuangan terdepan keempat di dunia[15]
dan sebuah kota dunia kosmopolitan yang memainkan peran penting dalam
perdagangan dan keuangan internasional. Pelabuhan Singapura adalah satu
dari lima pelabuhan tersibuk di dunia.[16]
Singapura
memiliki sejarah imigrasi yang panjang. Penduduknya yang beragam
berjumlah 5 juta jiwa, terdiri dari Cina, Melayu, India, berbagai
keturunan Asia, dan Kaukasoid.[17] 42% penduduk Singapura adalah orang asing yang bekerja dan menuntut ilmu di sana. Pekerja asing membentuk 50% dari sektor jasa.[18][19] Negara ini adalah yang terpadat kedua di dunia setelah Monako.[20] A.T. Kearney menyebut Singapura sebagai negara paling terglobalisasi di dunia dalam Indeks Globalisasi tahun 2006.[21]
Sebelum
merdeka tahun 1965, Singapura adalah pelabuhan dagang yang beragam
dengan PDB per kapita $511, tertinggi ketiga di Asia Timur pada saat
itu.[22] Setelah merdeka, investasi asing langsung dan usaha
pemerintah untuk industrialisasi berdasarkan rencana bekas Deputi
Perdana Menteri Dr. Goh Keng Swee membentuk ekonomi Singapura saat ini.[23]
Economist
Intelligence Unit dalam “Indeks Kualitas Hidup” menempatkan Singapura
pada peringkat satu kualitas hidup terbaik di Asia dan kesebelas di
dunia.[24] Singapura memiliki cadangan devisa terbesar kesembilan di dunia.[25][26] Negara ini juga memiliki angkatan bersenjata yang maju.[27][28]
Setelah PDB-nya berkurang -6.8% pada kuartal ke-4 tahun 2009,[29] Singapura mendapatkan gelar pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, dengan pertumbuhan PDB 17.9% pada pertengahan pertama 2010.[30]
Thailand
Kerajaan Thai (nama resmi bahasa Thai: ราชอาณาจักรไทย Ratcha Anachak Thai; atau Prathēt Thai), yang lebih sering disebut Thailand dalam bahasa Inggris, atau dalam bahasa aslinya Mueang Thai
(dibaca: “meng-thai”, sama dengan versi Inggrisnya, berarti “Negeri
Thai”), adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang berbatasan dengan
Laos dan Kamboja di timur, Malaysia dan Teluk Siam di selatan, dan
Myanmar dan Laut Andaman di barat. Kerajaan Thai dahulu dikenal sebagai
Siam sampai tanggal 11 Mei 1949. Kata “Thai” (ไทย) berarti “kebebasan” dalam bahasa Thai, namun juga dapat merujuk kepada suku Thai, sehingga menyebabkan nama Siam masih digunakan di kalangan warga negara Thai terutama kaum minoritas Tionghoa.
Brunei Darussalam
Brunei Darussalam
adalah sebuah negara kecil yang terletak di Asia Tenggara. Letaknya di
bagian utara Pulau Borneo/Kalimantan dan berbatasan dengan Malaysia.
Brunei terdiri dari dua bagian yang dipisahkan di daratan oleh Malaysia.
Negara ini terkenal dengan kemakmurannya dan ketegasan dalam
melaksanakan syariat Islam, baik dalam bidang pemerintahan maupun
kehidupan bermasyarakat.
Nama Borneo
diberikan oleh orang-orang Inggris berdasarkan nama wilayah ini karena
pada masa lalu orang Eropa berdagang melalui bandar di Brunei sebagai
bandar perniagaan terbesar di pulau ini.
Vietnam
Vietnam (Bahasa Vietnam: Việt Nam), bernama resmi Republik Sosialis Vietnam (Cộng Hòa Xã Hội Chủ Nghĩa Việt Nam)
adalah negara paling timur di Semenanjung Indochina di Asia Tenggara.
Vietnam berbatasan dengan Republik Rakyat Cina di sebelah utara, Laos di
sebelah barat laut, Kamboja di sebelah barat daya dan di sebelah timur
terbentang Laut China Selatan. Dengan populasi sekitar 84 juta jiwa,
Vietnam adalah negara terpadat nomor 13 di dunia. Vietnam termasuk di
dalam grup ekonomi “Next Eleven”; menurut pemerintah, GDP Vietnam tumbuh
sebesar 8.17% pada tahun 2006, negara dengan pertumbuhan tercepat kedua
di Asia Timur dan pertama di Asia Tenggara. Pada akhir tahun 2007,
menteri keuangan menyatakan pertumbuhan GDP Vietnam diperkirakan
mencapai rekor tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir sebesar 8.44%.
Laos
Republik Demokratik Rakyat Laos adalah negara yang
terkurung daratan di Asia Tenggara, berbatasan dengan Myanmar dan
Republik Rakyat Cina di sebelah barat laut, Vietnam di timur, Kamboja di
selatan, dan Thailand di sebelah barat. Dari abad ke-14 hingga abad
ke-18, negara ini disebut Lan Xang atau “Negeri Seribu Gajah”.
Myanmar
Republik Persatuan Myanmar (juga dikenal sebagai Birma, disebut “Burma” di
dunia Barat) adalah sebuah negara di Asia Tenggara. Negara seluas 680
ribu km² ini telah diperintah oleh pemerintahan militer sejak kudeta
tahun 1988. Negara ini adalah negara berkembang dan memiliki populasi
lebih dari 50 juta jiwa. Ibu kota negara ini sebelumnya terletak di
Yangon sebelum dipindahkan oleh pemerintahan junta militer ke Naypyidaw
pada tanggal 7 November 2005.
Pada 1988,
terjadi gelombang demonstrasi besar menentang pemerintahan junta
militer. Gelombang demonstrasi ini berakhir dengan tindak kekerasan yang
dilakukan tentara terhadap para demonstran. Lebih dari 3000 orang
terbunuh.
Pada pemilu
1990 partai pro-demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi memenangi 82 persen
suara namun hasil pemilu ini tidak diakui rezim militer yang berkuasa.
Kamboja
Kerajaan Kamboja adalah sebuah negara berbentuk monarki konstitusional di Asia Tenggara. Negara ini merupakan penerus Kekaisaran Khmer yang pernah menguasai seluruh Semenanjung Indochina antara abad ke-11 dan 14.
Kamboja
berbatasan dengan Thailand di sebelah barat, Laos di utara, Vietnam di
timur, dan Teluk Thailand di selatan. Sungai Mekong dan Danau Tonle Sap
melintasi negara ini.
Menjelang
kemerdekaannya, Negara Kesatuan Republik Indonesia banyak membantu
negara Kamboja ini. Buku – buku taktik perang karangan perwira militer
Indonesia banyak digunakan oleh militer Kamboja. Oleh karenanya, para
calon perwira di militer Kamboja, wajib belajar dan dapat berbahasa
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar